Bayi
Balita Usia 18 Bulan Tidak Mendapatkan Penanganan Dengan Baik
SERANG, klikviral.com-Pelayanan Puskesmas Ciomas kurang begitu memuaskan warga yang berobat, seperti yang dialami salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya (RN).dirinya membawa anaknya yang masih balita (NR) yang berusia 18 bulan mengalami muntah -muntah dan badannya lemas,tidak diketahui penyebab balita tersebut muntah-muntah terus dilarikan ke puskesmas ciomas guna mendapatkan penanganan dan pengobatan dari pihak Puskesmas.Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang.Jumat ( 24/3).
Iyah ibu balita sempat menanyakan ke bidan yang piket,bu ini anak muntah -muntah dan badannya lemas,bidan Bilang masih segar ,masih aktif dan masih normal. setelah di bawa pulang dan diminumkan obat pemberian dari bidan yang piket di puskesmas ciomas tapi tidak ada perubahan,sehingga orang tua balita menjadi panik .cuma di kasih dua tablet obat sebesar kontreksin,Rp 85.000.bebernya
“Karena kondisi anaknya tidak membaik sekira pukul 4:00 WIB anaknya di bawa ke salah satu bidan yang ada di desa Tanjungsari, Kecamatan Pabuaran.dan langsung ditangani dirawat oleh bidan terus anaknya langsung di infus habis dua kantong infus, sampai pukul 12 siang baru bisa di bawa pulang dan diberikan obat sirup lambung, mual muntah,panas diare,dan antibiotik,tidak seperti di puskesmas yang hanya diberikan dua tablet obat saja.Jelasnya
RN (51) merasa kecewa dengan pelayanan pihak puskesmas ciomas yang tidak melihat kondisi anaknya yang lemas ,padahal perlu sekali di infus agar anaknya segar terbantu dengan cairan infus dan obat.
“Saya menanyakan ke bidan yang piket kenapa gak di kasih sirup dan obat lainya Bu,ko cuma dua tablet saja,bidan puskesmas bilang obat habis dan kami bagaimana permintaan pasien.kan bapak yang bilang minta di infus.Selasa (28/3/2023).
H.Saepudin kepala puskesmas ciomas saat diminta keterangan media klikviral.com di ruang kerjanya,megatakan
coba nanti akan saya tanyakan ke teman-teman yang piket pada malam itu ,kondisi awalnya dan keronologisnya harus tau dulu karena selama ini belum ada laporan dari teman-teman terkait penanganannya seperti apa.kata Saepudin
“Kalau alasan mereka sulit atau dikarenakan pembuluh darahnya kecil dan saya tidak sanggup misalkan seperti itu ,dan prokap disini gak bisa pasien harus dirujuk kalau tidak ada penolakan dari keluarga pasien.kalau dari keluarga pasien siap untuk dirujuk kenapa tidak dirujuk seperti itu.ucapnya
“Lebih jelasnya saya akan telusuri dulu siapa yang tugas pada malam itu biar mengetahui keronologisnya.
Lanjut H.Saepudin Kapus Ciomas, sebetulnya bukan obatnya yang kosong karena apotek yang tutup dikarenakan persediaan obat di UGD hanya untuk persediaan ke gawat darurat saja.karena dari keluarga istri,suami tidak sejalan antara rawat inap atau tidak,makanya petugas mengarahkan agar besok paginya kembali ke PKM untuk periksa ke Lab agar lebih pasti diperiksa oleh dokter.lanjutnya
Saya sangat berterima kasih atas informasinya dari rekan-rekan media agar nantinya akan dijadikan bahan evaluasi kami kedepan agar pelayanan puskesmas ciomas lebih baik lagi.imbuhnya
Padahal sudah jelas puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.menyelengarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
(Suheli-RG)