banten

Camat Mancak Akan Evaluasi Proyek Jalan Desa Bale Kencana Yang Diduga Bermasalah 

Published on

SERANG – Camat Mancak Euis Linda Mutia mengaku pihaknya bersama Polsek Mancak akan melakukan Evaluasi terhadap proyek jalan Desa Bale Kencana yang diduga bermasalah. Salah satu langkah yang dilakukan Yakni dengan melakukan pengecekkan langsung ke lapangan pada Senin (15/12/2025) mendatang.

Menurut Euis, pihaknya sudah memanggil Kepala Desa Bale Kencana dan meminta keterangan dengan membawa dokumen yang dibutuhkan, seperti Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta hasil coring.

“Hasil dari pertemuan dengan Kepala Desa (red-Bale Kencana) dan data data yang di minta secara administrasi PD dan Ekbang, telah sesuai dengan RAB dan sudah dilakukan coring, bahkan hasil coring telah disertakan. Kami pada hari senin akan melaksanakan evaluasi bersama kecamatan dan Polsek Mancak di Desa Bale kencana,” jelasnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (12/12/2025).

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) membantah adanya dugaan permasalahan pada proyek jalan desa di Kampung Kadu Payung, Desa Bale Kencana, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, yang dilaksanakan secara swakelola. Pasalnya telah dilakukan perbaikan retakan pada badan jalan.

Kades Bale Kencana, Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, Iyus mengatakan, pihaknya telah melakukan repair jalan dengan cara patching yakni perbaikan pada retakan. Namun ketika ditanya kualitas, ia mengaku kondisinya baik.

“Swakelola, baru saja pekerjaan di repair. Bagus (red-kualitas) cuma ada retak dikit di repair lagi,” ujarnya singkat.

Namun, ketika ditanya terkait pagu anggaran, volume jalan, hingga jenis dan ukuran aspal yang digunakan, Kades tidak memberikan tanggapan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum (Ketum) lembaga Perkumpulan Gerakan Moral Anti Kriminalitas (GMAKS), Saeful Bahri mengatakan, dengan tidak adanya penjelasan mengenai anggaran yang digunakan termasuk jenis dan ukuran aspal hingga metode pemilihan pelaksanaan yang dilakukan swakelola, pihaknya menduga jika proyek tersebut bermasalah.

“Kalau tidak ada masalah kan tinggal menjelaskan sebenarnya sesuai dengan fakta yang ada. Tapi jika tidak transparan bahkan menyembunyikan informasi dari awak media, maka hal ini jelas perlu dicurigai. Khawatir ada permasalahan pada proyek itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Saeful Bahri juga menduga kuat jika terjadi penyimpangan anggaran dalam pelaksanaan proyek tersebut. Sebab, kualitas proyek dapat dikategorikan tidak baik dibandingkan pada tahap pertama.

“Proyek pengaspalan tahap pertama masih bisa dikatakan wajar, tapi yang tahap kedua ini kualitasnya anjlok parah. Ini jelas menggunakan uang rakyat, Dana Desa, yang seharusnya diawasi ketat,” ungkapnya. (Dinar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version