PANDEGLANG, klikviral.com – Warga Desa Pangkalan yang tergabung dalam Forum Aspirasi Masyarakat FAM geruduk kantor Badan Permusyawaratan Desa BPD Desa Pangkalan dan Kantor Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang, Banten. Senin 28 Agustus 2023
Ketua Forum Aspirasi Masyarakat FAM Iis Sabiis mengatakan, pihaknya mendatangi Kantor Badan Permusyawaratan Desa BPD untuk unjuk rasa melibatkan warga Desa Pangkalan serta Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Geger Banten.
Adapun tuntutanya dalam aksi unjuk rasa Damai tersebut dalam penyampaian Pendapat dimuka umum ini menyampaikan hal – hal sebagai berikut, Meminta intansi terkait untuk memberhentikan Ketua Badan Permusyawaratan Desa BPD Desa Pangkalan dan untuk mengusut tuntas tentang anggaran Insentif, memohon kepada pihak-pihak terkait
Perangkat Desa agar mengadakan perubahan tata kelola Administrasi Desa Pangkalan menuju lebih baik.
Koordinator aksi unjuk rasa dari Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Geger Banten Haji Halim, dalam orasinya mengatakan.
” kepada pihak-pihak yang melakukan kewajiban selaku warga Negara, menyampaikan informasi tentang penyelenggara negara, dengan cara menyampaikan pendapat di muka umum. Itu adalah bentuk upaya untuk membela pemerintah, dengan tujuan agar jalanya roda kepemerintahan yang lebih baik, apalagi sampai paling terdepan dengan gelar, profesi dan jabatannya.
semoga pembelaan tersebut menjadi nilai sejarah bagi daerah kami atas ketidak sesuaianya pejabat birokrasi yang dipertontonkan di sebagian masyarakat kecamatan sobang.
kami hanya masyarakat biasa, yang tidak cukup untuk memahami atas kekurangan kami dengan latar belakang SDM dan pendidikan. Tapi kami secara sukarela menyampaikan, dengan segala bentuk harapan-harapan, setidaknya hal ini didengar oleh manusia jika masih terus dipertontonkan kami hanya bisa berupaya, setidaknya langit pun akan mendengar dengan harapan terdengar oleh malaikat, semoga malaikat mengetuk pintu hati para pejabat agar sadar dan teringat pada sumpah jabatanya. Dengan harapan kami selaku masyarakat memiliki pejabat yang beramanah serta bertanggung jawab sesuai tupoksinya atas dasar sumpah jabatanya. Dan semoga kami memiliki daerah yang lebih maju serta lebih sejahtera,” Urainya
Masih dikatakan Halim bahwa anggaran Penghasilan tetap atau Siltap itu perlu dipertanyakan yang bersumber dari Dana Desa.
” Terkait perangkat Desa Pangkalan yang perlu pembenahan atau perbaikan, kadus tiga Rustayim mengundurkan diri selama tiga tahun belum ada pergantian yang di angkat sesuai pentujuk permendagri dan perbub serta kadus satu Solikin mengundurkan diri sudah bertahun-tahun yang sekarang di duduki oleh ustad gojali. Artinya belum ada pergantian yang di angkat sesuai petunjuk permendagri dan perbub. Dan kaur kesra yang dulu di duduki oleh Heti sampai saat ini belum ada pergantian yang di angkat sesuai petunjuk permendagri dan petunjuk perbub, sehubunga itu berkaitan dengan Dana Desa, maka yang perlu di pertanyakan kemanakan anggaran penghasilan tetap atau siltaf yang bersumber dari Dana Desa,” Katanya
Ditempat yang sama disela-sela Aksi unjuk rasa Forum Aspirasi Masyarakat, Kepala Desa Pangkalan Mulyadi, Mengatakan
” ya menurut saya aspirasi itu bagus dalam artian masyarakat memberikan aspirasi, dan yang saya dengar tuntutanya ada dua yang pertama ketua BPD harus mengundurkan diri, dan dari lembaga geger banten berharap untuk struktur Desa Pangkalan harus segera dibenahi, lalu untuk anggaran Dana Desa di tahun 2023 disana dikatakan bahwa Desa Pangkalan menganggarkan anggaran untuk rehabilitasi pasar desa, nah itu sebetulnya bukan rehabilitasi, kita menganggarkan bahasa siskudes tapi kita menganggarkan Bantuan Propinsi Banprop itu sejumlah 40 juta yang tadinya untuk pengalokasian lahan parkir desa tanahnyapun milik desa akan tetapi ketika mau di ajukan itu tidak diperbolehkan kecuali dari Dana Desa itu boleh. Kalau ini anggaran dari banprop maka disana ada bahasa siskudes jadi bantuan Propinsi atau banprop itu untuk pembangunan terutama sarana umum dan yang terakhir Pasar Desa itu diperbolehkan didalam aturan keuangan,” Katanya
Di benarkan Kepala Desa Pangkalan Mulyadi bahwa untuk kekosongan perangkat Desa itu ada dua yang mengundurkan diri.
” ya benar, ada satu kadus di tahun 2020 mengundurkan diri, lalu ada kesra karena mendapatkan PPPK di tahun 2022 dan kita juga tidak ada niat mengkorupsi anggaran yang mana dikatakan oleh temen-temen anggaran tersebut dikorupsi oleh kita dan anggaran itu kita tidak dianggarkan jadi kadusnya dua ya anggaranyapun dua.
Dan tahun 2021 karena kadus itu keluar di bulan september maka anggaran 4 bulan tersebut di silfakan. Dan kita memang berencana akan melakukan pansel untuk tahun ini tepatnya sekitar bulan 9 ini,” Pungkasnya