Daerah
Kisah Manusia Millenium, Mengais Rezeki Berjalan Puluhan Kilometer
SERANG,klikviral.com-Manusia millenium (silver) saat mengais di sepanjang jalan Raya Palka Padarincang,Kabupaten Serang,harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mengais rezeki.
Baru -baru ini ada pemandangan yang tidak biasa di jalan palka padarincang ,yakni adanya manusia millenium (silver) terlihat berjalan menghampiri warung -warung di sepanjang jalan Raya Palka Padarincang, sempat terdengar alunan musik dari alat musik yang dibawanya,dan sambil memperagakan gerakan seperti robot.
Pandi,(26) rela tubuhnya dilumuri cat berwarna silver demi bisa mengais rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena saat sekarang ini cari kerjaan sulit.ucapnya
Dengan ditemani dua temanya, Iwan(25)dan Epan (23).Manusia silver ini setiap hari berangkat dari tempat kontaknya di daerah Simpang ,Kota Cilegon.
“Gimana ya kita butuh makan bayar kontrakan,cari kerjaan juga susah padahal sudah mencoba untuk melamar kerja ke beberapa pabrik yang ada di kota cilegon,tapi tidak dapat-dapat mungkin harus mempunyai keahlian khusus kali yah.tutur Pandi pada awak media klikviral.Rabu (15/3/2023).
Iwan (25) dirinya baru menjalani profesi jadi manusia silver, setelah dirinya sudah tidak bekerja lagi di salah satu perusahaan ekspedisi di kota cilegon,karena harus menghidupi satu orang anak makanya dirinya rela melakukan profesi jadi manusia silver demi anak yang penting tidak mencuri dan berbuat keriminal,dirinya mencoba ambil rute dari Anyar -Cinangka -Padarincang-Serang,dan terus ke Cilegon.dan harus berjalan berkilo-kilo meter.
“Saya bertiga terus berjalan dan sesaat berhenti untuk beristirahat melepaskan lelah,suka duka menjadi manusia silver saya alami ada orang yang mencemooh,mencaci,dan ada juga yang baik dan ramah kita tidak pernah marah pada mereka karena biarkan saja mereka mau ngomong apa yang terpenting saya mencari uang dengan Seni, kelihatannya orang padarincang ini baik-baik dan ramah ,” tambahnya.
Untuk mendukung peran sebagai manusia silver, Iwan dan temanya harus merias saling bergantian tiap pagi sebelum mereka beraksi di sepanjang jalan yang mereka tuju.
“Tiap pagi harus lumuri cat dulu ke semua badan,sekira pukul 21.00 Wib mungkin baru balik lagi ke kontrakan setiap hari begitu numpang aja ke yang bawa mobil bak terbuka tapi minta ijin terlebih dahulu kalau gak diijinin ya gak maksa,” ungkap Iwan.
Dalam sehari Pandi ,Iwan dan Epan dapat mengumpulkan uang Rp 200 ribu kadang tidak tentu bagaimana milik ajah, jumlah uang tersebut kita sisihkan dan sebagian buat kebutuhan kita bertiga.
Mengenai pandangan orang terhadap kegiatan yang mereka lakukan dalam menjadi manusia silver nampaknya tidak berjalan lancar seperti kelihatannya, dipandang sebelah mata hingga dianggap sebagai anak jalanan pun juga dirasakan oleh mereka.
“Sering dianggap sebelah mata sama orang, dikatain anak jalanan gak jelas lah apalah, tapi kayak gini kan karena kita bisanya begini susah mau cari kerja. Sebenarnya kita juga mau kerja kalau ada biar kita hidup juga layak dan tidak diremhkan orang,”pungkasnya.
(Suheli-RG)