SERANG, klikviral.com – Viralnya pemberitaan di beberapa Media online terkait tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pada Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cikalumpang, menjadi sorotan banyak pihak, khususnya pihak Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Alam Provinsi Banten, gerak cepat langsung menugaskan tim Pengawasnya turun langsung ke lokasi Projek, melakukan evaluasi dan validasi progres fisik pembangunan dengan Anggaran sebesar Rp. 2.278.123.600,- ( dua milyar dua ratus tujuh puluh delapan juta enam ratu rupiah ), yang selanjutnya meminta kepada pihak pelaksana, agar catatan dan temuan fakta di lapangan harus segera di perbaiki dan Pelaksanaan Projek harus mengacu kepada spek dan RAB yang sudah ditentukan, Rabu (20/09/2023)
Berdasarkan fakta dan penelusuran Tim Media, serta konfirmasi dengan beberapa para pekerja, untuk teknis pemasangan pondasi batu hanya disusun di tanah berlumpur ( tidak dikeringkan terlebih dahulu ) sehinga ukurannya kurang dari 50 CM, fakta lapangan terlihat ada tiga titik pemasangan batu pondasi sudah ada yang retak diakibatkan lahan galian untuk pemasangan batunya diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Menurut salah seorang Pekerja yang tidak mau di publis namanya, menjelaskan kepada tim Media, bahwa,” sebelumnya para pekerja projek ini dikerjakan orang Mandalawangi kabupaten Pandeglang, namun tidak diketahui para pekerja kabur meninggalkan projek, menurut informasi pembayarannya macet dan para pekerja banyak yang sakit,” ungkapnya.
Ia menambahkan para pekerja yang sekarang ada sekitar 50 orang, adalah warga desa Kalumpang dan sekitarnya, dari sekitar 50 orang para pekerja projek hanya ada 5 orang yang memakai APD ( Alat Pelindung Diri )
” ribet pak kalau kerja pake helm sama sepatu bot mah, karena sudah biasa bekerja begini lebih nyaman, selanjutnya, untuk pembayaran upah tidak berdasarkan HOK melainkan menggunakan sistem borongan dengan harga Rp.150.000,- per Kubikasi, seharusnya pak untuk memperlancar kegiatan, pihak pemborong menggunakan alat berat ( evelator / beko untuk menggali pondasi dan Molen untuk mengoptimalkan adukan, wajar saja hasil nya tidak maksimal karena para pekerjanya hanya menggunakan Cangkul kemudian yang namanya upah kerja borongan pastinya kejar target, parah ini projek 2 Milyaran lebih dikerjakan dengan Manual terkesan asal jadi, dan untuk material Batu yang digunakan untuk projek tidak menggunakan batu belah padat seperti layaknya digunakan untuk pemasangan irigasi, ini mah seperti batu oplosan, dan semen yang digunakan adalah semen Jakarta,” ungkap salah seorang pekerja yang melansir material batu dan pasir.
Ditemui Tim Media di Kantor Direksi Kitnya, pihak pelaksana CV Estetika Sedaya, sambil memperlihatkan spek gambar, Supri selaku Tim Teknis Sipil menjelaskan bahwa,” galian pondasinya sudah sesuai dengan spek teknis, tidak mungkin pak pekerjaan pondasi tidak di gali, sebelumnya galian tanah untuk pondasi dikeringkan dengan kedalaman 50 Cm, dalam RAB tidak ada pemasangan pasir dan pondasi batu tidak ada pengecoran,” jelas Supri.
Terkait ada keretakan fisik pemasangan pihaknya bertanggung jawab akan memperbaikinya karena saat ini proges fisik pekerjaan baru mencapai 32% dan masih dalam pengerjaan.
Lebih lanjut, Supri memaparkan bahwa, projek sebelum dilaksanakan terlebih dahulu disosialisasikan di kantor Desa Kalumpang, saat itu hadir Kepala Desa Kalumpang dan Kepala Desa Bugel beserta RT/RW, Muspika kecamatan Padarincang, serta dari PUPR Bidang SDA Provinsi Banten, berkaitan dengan Pohon yang ditebang karena pelebaran irigasi, pihak pemilik pohon tidak berkeberatan karena pohon kelapa bisa di mampaatkan oleh pemiliknya menjadi bahan bangunan yang upah gergajinya menjadi tanggung jawab pelaksana.
Diakhir penjelasannya, Supri juga menggungkapkan bahwa,” Dalam rangka menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selaku pelaksana Pihaknya berencana akan berkontribusi memberikan bantuan dan santunan kepada Warga masyarakat di sekitar projeknya,” tukas Supri.