Daerah

Meski Tak Dihadiri Sekda Pandeglang Audiensi IPB Tetap Berjalan

Published on

 

PANDEGLANG, klikviral.com – Kendati tidak dihadiri Sekda Pandeglang, Drs H Taufik Hidayat yang dikabarkan tengah menerima tamu dari Kementrian RI, namun audiensi antara Ikatan Pandeglang Bersatu (IPB) dengan pihak perusahaan PT Aman Agrindo Tbk dan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang tetap berlangsung, Kamis (20/10/2022).

Hadir pada kesempatan tersebut, selain pengurus IPB hadir pula, Asda III, Ramadani, Kadis DPMPD, Doni Hermawan, Kadis DPMPTSP, Ida Novaida beserta jajarannya, Personil Polres Pandeglang, Kapolsek Pagelaran, Danramil Pagelaran dan Koramil Labuan, serta Kepala Desa Tegal Papak Kecamatan Pagelaran.

Adapun pembahasan audiensi menyikapi perihal Pembangunan Pabrik Gula/ Tebu, yang berlokasi di Desa Tegal Papak Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, Banten, dimana IPB menilai pembangunan pabrik tebu diduga menyisakan permasalahan – permasalahan yang timbul di tengah masyarakat khususnya masyarakat sekitar lokasi pabrik.

Seperti yang disampaikan Ketua IPB, Iwan dalam pemaparannya, meminta pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang melalui dinas terkait kiranya dapat meninjau kembali mulai dari proses pembebasan lahan, perijinan, dampak lingkungan hingga alih fungsi lahan pesawahan produktif. Dan yang lebih parah diduga terdapat dokumen dukungan masyarakat yang tanda tangannya dipalsukan.

“Kita ingin setiap ada investor masuk dan menanamkan modalnya di Kabupaten Pandeglang, pihak Pemerintah Daerah terutama instansi yang berkompeten sebelumnya melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat setempat. Agar masyarakat dari awal mengetahui maksud dan tujuan investor berinvestasi. Selain itu juga dampak sosialisasi tentu akan berpengaruh positif bagi masyarakat,” terang Iwan

Menanggapi laporan hasil investigasi IPB yang menjadi pembahasan audiensi, Asda III, Ramadani menjelaskan, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada IPB yang telah membantu pemerintah dalam hal turut mengawasi setiap pembangunan yang ada di Wilayah Pemerintah Kabupaten Pandeglang. 

Karena kata Ramadani, hal itu penting demi tercapainya percepatan pembangunan daerah maupun nasional yang optimal sesuai harapan pemerintah, yang tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat.

“Menyoal informasi IPB tentunya kami juga akan kembali meninjaunya dan rencananya kami akan lakukan sidak dan untuk waktu dan jadwalnya tidak dapat kami beritahukan. Namanya juga sidak kan…!,” tandas Ramadani

Sementara Perwakilan PT Aman Agrindo Tbk, Syarifuddin alias Udin yang didampingi pihak rekanan pembangunan Pabrik Gula, Rohmat mengaku setiap persoalan yang terjadi di pembangunan Pabrik Tebu, dirinya selalu melaporkan perkembangannya ke pihak Owner yang disebutnya bernama Andreas.

Sedangkan perihal permasalahan audiensi yang disampaikan pihak IPB, menurut Haerudin pihak perusahaan akan mengevaluasi setiap kinerja perusahaan dilapangan, yang dapat merugikan masyarakat.

Namun demikian jelas Syarifuddin, jika merujuk kepada perijinan PT Aman Agrindo Tbk sebelumnya telah menempuh setiap proses perijinan sesuai prosedur yang ada, dan itu dilakukan sejak tahun 2014 lalu.

“Adapun soal pelaksana lapangan dalam pembangunan pabrik, itu merupakan sebuah kepercayaan saja yang diberikan pihak perusahaan atau owner yang menunjuknya,” ungkap Syarifuddin 

Diakhir acara audiensi seorang pengurus IPB, Yance mendesak Pemerintah Kabupaten Pandeglang segera melakukan sosialisasi ulang kepada masyarakat. Mengingat kata dia, hingga kini banyak masyarakat yang belum memahami dampak positif dan negatifnya jika pabrik gula itu berdiri.

“Ya masalah ini baiknya dilakukan sosialisasi ulang oleh Pemerintah Daerah. Agar masyarakat khususnya di Desa Tegal Papak memahami dengan jelas dampak positif dan negatif dari pembangunan pabrik gula tersebut,” imbuhnya

Yance juga menambahkan, pihaknya merasa kecewa audiensi tidak dihadiri owner langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya saja. Padahal ujar Yance, jika saja dihadiri owner audiensi ini akan lebih difahami dan kemungkinan mendapat keputusan dalam mencari solusi penyelesaiannya.

Terlebih lagi, saat ini masyarakat setempat yang rumahnya berdampingan dengan lokasi Pembangunan Pabrik Gula, di tengah guyuran hujan sudah merasakan dampak negatifnya.

“Banyak pekarangan rumah warga diseputar area lokasi pabrik tersebut yang terdampak kebanjiran lumpur akibat abrasi lahan urugan pabrik yang terguyur derasnya air hujan. Selain itu pentingnya sosialisasi kembali diharapkan dapat memperjelas lagi nilai atau harga pembebasan lahan milik warga yang dibeli namun dengan harga bervariatif,” terang Yance seraya mengatakan, dengan bervariasinya harga pembebasan lahan yang diterima warga, tentu itu merugikan warga. Dan itu terjadi akibat warga tidak tahu informasi.

Dari pantauan awak media audiensi berjalan normatif dan kondusif, meski ada sedikit ketegangan pengurus IPB dengan Asda III, lantaran audiensi tersebut tidak dihadiri Drs H Taufik Hidayat selaku Sekda Pandeglang.

(YEN/RG)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version