Daerah
Musaeni Asal Pekalongan Jawa Tengah 20 Tahun Jual Mie Ayam Keliling di Pandeglang
PANDEGLANG, klikviral.com – Berprofesi sebagai penjulan mie ayam keliling dengan gerobak dorong mampu mencukupi kebutuhan hidup Musaeni (53th) yang sejak tahun 2003 hingga sekarang dapat mempertahankan profesinya dan mampu bersaing dengan pedagang mie ayam lainnya.
Sebut saja dengan panggilan akrab Mus, dengan nama lengkap Musaeni(53th). Beliau mengadu nasibnya merantau di Kabupaten Pandeglang tepatnya di Kampung Karya Bakti Desa Panimbangjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten. Rabu(1/3/23).
Bekerja sebagai seorang penjualan mie ayam keliling dengan gerobak dorong yang setiap hari beliau kemudikan dari pukul 12.00 siang mulai berangkat berjualan hingga pukul 06.00 malam, sejak tahun 2003 hingga sekarang.
Musaeni(53th) menjual mie ayam kelilingnya tersebut biasanya mangkal didepan SPBU solodengen Kecamatan Panimbang.Berprofesi sebagai penjual mie ayam merupakan perkerjaan yang cukup mudah dilakukan, mulai dari mempersiapkan bahan baku sampai proses pembuatan hingga menjadi mie ayam yang siap untuk disajikan bagi para pelanggan dan pembeli.
Alasan mengapa memilih berprofesi sebagai penjual mie ayam keliling, karena dilihat dari prospeknya banyak peminat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua. Selain itu berjualan mie ayam sangat mudah dalam proses pembuatan dan mendatangan keuntungan yang cukup besar. Dalam berjualan mie ayam, Musaeni mampu bersaing dengan pedagang-pedagang mie ayam lainnya dengan menonjolkan citra rasa yang membuat para pelanggan dan pembeli merasa ketagihan dan menjual setiap porsi mie ayam dengan harga yang relatif murah.
Dalam berjualan mie ayam, Musaeni(53th) setiap pagi hari pergi ke pasar untuk belanja bahan baku mie ayam seperti mie, bumbu dapur, ayam dan sayur-sayuran. Beliau berangkat ke pasar sejak subuh dengan mengayuh sepeda tuanya. Untuk berbelanja bahan baku tersebut biasnya Musaeni mengeluarkan uang sejumlah Rp 300.000,00. Setelah semua bahan baku didapat dari berbelanja di pasar Musaeni(53th) meracik dan membuat kaldu-kaldu dan penyedap mie ayam. Sedangkan untuk mie, sayur-sayurannya dan bahan-bahan yang lain disiapkan didalam gerobak dorong.
Setiap pembeli yang memesan mie ayam, Musaeni(53th) hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk membuat mie ayam. Mulai dari merebus mie dan sayuran didalam air yang mendidih memasukkan kaldu-kaldu, penyedap, ayam dan bumbu yang lainnya didalam mangkuk kemudian mie dan sayuran sudah dirasa cukup matang, setelah itu dituangkan dicampur didalam mangkuk tersebut dan diaduk jadi satu, kemudian diberi kuah yang cukup. Alhasil, setiap harinya Musaeni(53th) mampu menjual habis semua mie ayamnya, karena banyaknya pembeli dan pelanggan yang suka dengan citra rasa mie ayam Musaeni. Tetapi kadang-kadang Musaeni juga pernah mengalami sepi pembeli, tergantung situasi dan kondisi.
Untuk biaya awal atau modal yang dikeluakan Musaeni(53th) untuk berjualan mie ayam keliling untuk membeli gerobak sampai bahan baku, membutuhkan modal sejumlah Rp 2000.000,00. Sedangkan laba bersih setiap harinya apabila semua habis terjual bisa mencapai Rp 100.000,00 – 200.000,00 sedangkan waktu sepi hanya mendapatkan laba bersih Rp100.000,00 per hari.
Motivasi Musaeni(53th) berjualan mie ayam keliling karena beliau ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses, dimulai dari seorang penjual mie ayam keliling dengan gerobak dan kedepanya Musaeni(53th) mempunyai cita-cita untuk mempunyai lapak rumah makan mie ayam sendiri.
(YEN/RG)
