Daerah
Soal Dugaan Kegiatan Perawatan Jalan dan Jembatan Fiktif, Sejumlah Pihak Somasi DPUPR Banten
SERANG,klikviral com – Soal adanya dugaan fiktif pada kegiatan perawatan jalan dan jembatan wilayah Pandeglang Dinas PUPR Provinsi Banten tahun anggaran 2021 dan 2022, LSM Banten Barometer akan layangkan surat somasi guna mempertanyakan kebenaran persoalan tersebut.
Direktur Eksekutif LSM Banten Barometer Wahyudin Syafei mengatakan, karena hingga saat ini pihak Dinas PUPR Provinsi Banten masih bungkam dan tidak memberikan keterangan, maka pihaknya akan segera melayangkan surat somasi terkait dugaan persoalan tersebut.
“Rencananya besok (red -Senin) kami akan meminta klarifikasi atas kebenaran dugaan permasalahan ini, sekaligus meminta agar pihak dinas baik UPT PJJ Wilayah Pandeglang maupun Dinas PUPR Provinsi Banten, dapat memberikan keterangannya,” katanya, Minggu (05/03/2023).
Apabila nanti, lanjut Wahyudin. Pihaknya menemukan kejanggalan dari jawaban yang diberikan oleh pihak Dinas PUPR, hal itu menambah kuat adanya dugaan tersebut. Maka, ia akan langsung melaporkan persoalan dugaan itu kepada penegak hukum guna ditindaklanjuti.
“Lihat nanti tanggapannya dari dinas. Kalau memang ada kejanggalan, tentu kami langsung laporkan dugaan ini kepada Kejati hingga Kejagung,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) hingga saat ini masih bungkam dan enggan memberikan keterangannya terkait adanya dugaan kegiatan fiktif pemeliharaan rutin jalan dan jembatan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Kabupaten Pandeglang PUPR Provinsi Banten tahun anggaran 2021 dan 2022.
Baik Kepala Seksie UPT PJJ Wilayah Pandeglang maupun Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, hingga saat ini, Sabtu (04/03/2023) belum memberikan jawaban dan tanggapan, meski telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sejumlah pihak menduga jika pihak dinas yang notabene merupakan pejabat publik bungkam dan tidak mau memberikan tanggapan terhadap dugaan permasalahan yang ada, maka besar kemungkinan tengah mencari jawaban untuk membantah pertanyaan yang dilontarkan awak media.
“Tapi bisa juga memang merasa bersalah. Apalagi jika memang hanya diam tidak ada jawaban,” kata Asep warga Serang.
Direktur Eksekutif LSM Banten Barometer Wahyudin Syafei mengatakan, adanya dugaan kegiatan pada dua tahun anggaran tersebut, terdapat sejumlah titik yang memang diduga fiktif karena tidak dilaksanakan namun serapan anggaran tetap terealisasi berdasarkan pelaporan.
“Ada dugaan fiktif di kegiatan sejumlah titik jalan dan jembatan untuk dua tahun anggaran itu,” ungkapnya.
Yeyen RG