banten
Anggaran Peresmian RSUD Cilograng Dipertanyakan
SERANG,klikviral.com – Anggaran peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD Cilograng yang terkesan mewah, dipertanyakan pengamat. Pasalnya, dalam Sistem Informasi Umum Pengadaan (Sirup) tercantum sebagai kegiatan belanja jasa acara, namun diduga saat pelaksanaan belum dapat dijalankan karena belum di tentukan perusahaan penyedia jasa.
Salah seorang pengamat di Banten, Ucu Nur Arief Jauhar mengatakan, kegiatan tersebut memang tercatat dalam Sirup UPTD Cilograng, dan tercantum sebagai kegiatan Belanja Jasa Acara senilai Rp900 juta.
“Tapi ketika diperiksa di AMEL, kegiatan ini belum diklik. Jadi anggaran ini diduga kuat belum diserap,” ujarnya.
Perlu diketahui, AMEL merupakan (Aplikasi Monitoring-Evaluasi Lokal) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik di lingkungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. AMEL membantu mengontrol anggaran dan mempercepat pelaksanaan pengadaan, serta menyediakan data yang akurat dan real-time tentang proses pengadaan, mulai dari perencanaan hingga pembayaran.
Hal yang sama terjadi di RSUD Labuan. Dalam SIRUP UPTD RS Labuan tercantum Belanja Jasa Acara senilai Rp900.500.000. Dan di AMEL belum dinyatakan terserap atau diklik.
Padahal, rencana peresmian RSUD Labuan tanggal 28 Mei 2025.
“Fakta dokumen SIRUP dan AMEL, peresmian kemarin tidak menggunakan anggaran APBD Banten. Tapi melihat peralatan yang ada, kok sesuai dengan jenis yang ada di SIRUP. Dan tentu biayanya bukan Rp1-Rp2 juta saja. Mayan banget. Nah… Kalau bukan dari APBD, darimana? Patungan masyarakat? Enggak mungkin. Patungan pejabat Dinkes? Mustahil,” kata Ucu.
