LEBAK, klikviral.com – Aksi Unjuk Rasa (Unras) yang dilakukan oleh Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa). Akhirnya membuahkan Hasil dan langsung di temui oleh Wakil Bupati Lebak H. Ade Sumardi. Aksi mahasiswa tersebut merupakan bentuk protes atas kekecewaan terhadap Kepemimpinan Iti- Ade.
mahasiswa tersebut melakukan protes dengan cara menginap di depan pintu gerbang pemerintah daerah, Kabupaten Lebak, Sekira 7 hari 6 malam.
“Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap Kinerja dari Pemerintahan Kabupaten Lebak. Seperti halnya jumlah kemiskinan yang terus meningkat tiap tahun nya bahkan jumlah penduduk miskin tahun 2022, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih banyak dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2011. Ini jelas adanya kenaikan angka kemiskinan yang sangat signifikan,” Kata Korlap aksi Nurdin kepada Wartawan, pada Rabu, (31/05).
tidak hanya soal kemiskinan, menurut Nurdin, IPM, UMK dan tingkat pengangguran , di Kabupaten Lebak juga sangat sangat memperihatinkan Dan Terus melonjak
“IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Begitupun dengan UMK nya yang juga ada di posisi terendah. Serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga sama memperihatinkan nya yang semakin meningkat. Tingkat pengangguran terbuka kita yang sekarang jauh lebih banyak dari tahun 2013. Ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemda Lebak,” tegas Nurdin.
Terakhir dirinya menyoroti respon dari Pemda Lebak, yang menurutnya seperti anti terhadap demonstrasi. Dirinya menjelaskan bahwa dirinya melakukan demonstrasi dengan beberapa rekan mahasiswa lainnya serta sampai rela menginap selama 7 Hari 6 Malam dengan harapan aspirasi rekan rekan mahasiswa lainnya didengar.
“Kami meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak jangan anti terhadap demonstrasi Dan kritik, kami sudah melakukan aksi menginap di depan Kantor Bupati Lebak selama 7 hari 6 malam, dan pada hari ke 7 baru ditemui. Ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin” ujar Nurdin.
Sementara itu Ketua umum Koordinator Pusat Matadewa Repi Rizali mengatakan, bahwa menurutnya Bupati dan Wakil Bupati Lebak, dinilai sudah gagal dalam membangun Kabupaten Lebak dan meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak untuk segera mundur dari jabatannya dalam tempo yang se singkat-singkatnya.
“Kami menilai bahwa Bupati dan Wakil Bupati Lebak sudah gagal dalam memimpin Kabupaten Lebak, dengan indikator yang sudah kami sampaikan dan solusi dari semua permasalahan yang ada di Kabupaten Lebak. Hari ini adalah kemunduran dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang merupakan Produk dari Oligarki Dinasti Jayabaya”katanya.
Sementara itu Repi mengungkapkan, apa yang menjadi tuntutan dari Komunitas Matadewa sudah disampaikan langsung kepada Wakil Bupati Lebak pada pagi tadi Wakil Bupati Lebak menemui masa aksi di pintu gerbang pemda Lebak.
“Tuntutan kami dan asipirasi kami sudah disampaikan kepada Wakil Bupati Lebak. Ketika disinggung terkait, tulisan Spanduk kita yakni, Dinasti Jayabaya Berkuasa Rakyat Lebak Menderita dirinya mengatakan No Comment untuk itu,” tegasnya.
Lanjut Repi menegaskan, Bupati dan Wakil Bupati harus mundur dengan se singkat singkatnya. Karena menurut dirinya Tujuan dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak hari ini dan ke depan sudah bukan lagi tentang Rakyat Lebak akan tetapi tentang bagaimana caranya mereka bisa menang dalam Pemilu Legislatif 2024.