Bank
Diduga Jadi Pemicu, Bank Emok dan Bank Keliling Bikin Resah Warga Panimbang
PANDEGLANG, klikviral.com – Keberadaan ‘Bank emok’ atau ‘Bank berjanji’ dan ‘Bank keliling’ seolah tak kunjung jadi solusi. Kehadirannya justeru terus menjadi gejolak ditengah tengah masyarakat. Meksipun ada yang menerima, namun justru banyak juga yang menolak akan kehadiran bank tersebut.
Bahkan kehadiran kedua bank tersebut seolah menjadi momok yang membuat kegaduhan ditengah masyarakat. Pasalnya sampai saat ini masih terjadi kontradiktif antara masyarakat kalangan bawah untuk dapat memenuhi kebutuhan, namun di sisi lain bunga bank yang diberikan cukuplah tinggi.
Akibatnya tidak sedikit masalah yang terjadi mulai dari kasus perceraian hingga terjadi ketimpangan sosial yang tentunya harus menjadi tanggung jawab bersama khususnya keseriusan pemerintah.
Seperti yang terjadi di wilayah Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten. Senin(7/11).
Dikediamanya Kepala Desa Mekarsari Junaedi mengatakan kepada awak media bahwa pihaknya baru merencanakan Koperasi simpan pinjam khususnya warga Desa Mekarsari agar tidak kesulitan ini melalui Badan Usaha Milik Desa.
” Bila mana ada pihak perbankan dari manapun datang ke kantor kami minta tandatangan untuk sementara itu tidak akan di ijinkan. Dengan harapan sebelum SP simpan pinjam dari Bundes bersama terbit kami tidak akan sepenuhnya kepada masyarakat memberikan sosialisasi simpan pinjam, memang ada sisi positif dan negatifnya terkait perbankan tapi di sisi lain ini kami selaku penanggungjawab dan kewenangan kepala desa,” Urainya
Ia menambahkan harapanya perihal perbankan khususnya di wilayah desa Mekarsari.
” Harapan kami para kepala Desa, tolong seluruh dinas terkait perbankan apapun diverifikasi terkait tentang perijinanya, lalu hasil verifikasinya tunjukan ke pihak kami,” Harapnya
Ditempat terpisah Raden Jaya Kusuma Ketua DPAC BPPKB Kecamatan Panimbang, mengatakan kepada awak media
” Banyak keluhan warga dari yang paling ringan sampai paling pelik. Bahkan ada yang minta tolong kepada kami untuk dibantu dengan pemutihan pembiayaan. Kita bantu bedah debitur ataupun anggota, bagaimana permasalahan sebenarnya dan jangan sampai nilai nilai luhur dan instrumen pemberdayaan koperasi ini jatuh karena hal yang tidak baik dampaknya di masyarakat. Banyak lembaga keuangan yang memaksakan kehendak di luar kemampuan nasabahnya yang sedang kesulitan. Akibanya fatal banyak warga yang hancur usahanya bahkan kehidupan rumah tangganya berantakan karena diduga pemicunya bank keliling atau bank harian serta bank emok,” Ujarnya
Raden Jaya Kusuma pun menambahkan berharap dan menegaskan perihal perbankan apapun yang terkesan diduga arogan.
” berbagai lembaga keuangan yang ada, kami berharap dan meminta agar lembaga keuangan yang ada jangan menekan warga yang sedang kesulitan dengan cara memaksa untuk bayar cicilan saat itu juga. Berikan kemudahan dan kelonggaran. Dan betul memang kita juga tidak menutup mata, warga juga banyak yang salah kaprah. Mereka berani meminjam lebih dari satu, bahkan sampai lima pinjaman ke lembaga keuangan lainnya dalam waktu yang hampir bersamaan, akibatnya mereka kesulitan untuk membayar angsuran. Perlu edukasi agar masyarakat bisa mengakses pembiayaan dengan tepat dan sesuai kapasitasnya” Pungkas Raden Jaya Kusuma
(YEN/RG)
