banten

Diduga Kuat Ada Kerugian Negara Pada Bantuan Dana BOP Pendidikan Kesetaraan di Kabupaten Serang

Published on

SERANG,klikviral.com – Koalisi Rakyat (Koar) Banten menduga telah terjadi indikasi kerugian negara pada dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan kesetaraan untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Serang. Untuk itu, aparat penegak hukum hal diminta agar menindaklanjuti persoalan tersebut.

Koordinator Koar Banten, Gunawan menduga adanya kerugian negara yang disebabkan laporan fiktif pada Dapodik untuk mendapatkan dana BOP lebih besar, termasuk memanipulasi jumlah siswa sehingga diduga kuat adanya siswa fiktif.

“Kami menduga kuat adanya kerugian negara mencapai Miliaran rupiah. Jumlah itu karena diambil kesimpulan terdapat 1/4 siswa fiktif dari jumlah keseluruhan siswa yang tercantum dalam laporan Dapodik untuk mendapatkan dana bantuan BOP,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Gunawan. Demi mengungkap dugaan tersebut agar lebih jelas, ia meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) dapat menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut agar dugaan persoalan itu menjadi lebih transparan.

“Kalau kami kan hanya menduga dan melaporkan saja. Untuk penyelidikan lebih jelasnya, biar APH yang menindaklanjuti sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.

Adapun jumlah siswa yang tersebar di PKBM se Kabupaten Serang berdasarkan laporan Dapodik, yakni mencapai 16.390 siswa, dengan rincian berikut:

Kecamatan Anyer : 115 siswa

Kecamatan Bandung 784 siswa

Kecamatan Binuang 402 siswa

Kecamatan Carenang 120 siswa

Kecamatan Cikande 558 siswa.

Kecamatan Ciomas 1.270 siswa

Kecamatan 1.070 siswa

Kecamatan Gunung Sari 915 siswa

Kecamatan Jawilan 90 siswa

Kecamatan Lebak Wangi 567 siswa

Kecamatan Mancak 483 siswa

Kecamatan Pabuaran 812 siswa

Kecamatan Pamarayan 316 siswa

Kecamatan Petir 136 siswa

Kecamatan Tanara 199 siswa

Kecamatan Tirtayasa 723 siswa

Kecamatan Tunjung Teja 1.142 siswa

Kecamatan Kopo 327 siswa

Kecamatan Kragilan 1.183 siswa

Kecamatan Waringin Kurung 960 siswa

Kecamatan Kibin 518 siswa

Kecamatan Cikeusal 412 siswa

Kecamatan Padarincang 2.015 siswa

Kecamatan Pontang 388 siswa

Kecamatan Kramatwatu 149 siswa

Kecamatan Cinangka 282 siswa

Kecamatan Baros 519 siswa

Kecamatan Pulo Ampel 71 siswa

Kecamatan Bojonegara belum mengirim laporan Dapodik.

Sebelumnya diberitakan, Sejumlah lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) pendidikan kesetaraan di Kabupaten Serang diduga bermasalah. Pasalnya Sarana dan Prasarana (Sarpras ) yang tercatat dalam laporan Dapodik, diduga telah dimanipulasi, termasuk kuat adanya dugaan siswa fiktif.

Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan adanya dugaan sistem joki bagi para siswa PKBM, siswa fiktif yang mencapai ratusan dalam satu lembaga PKBM, tidak sesuai fakta antara laporan Dapodik baik dari jumlah siswa hingga Sarana dan Prasarana (Sarpras), hingga manipulasi laporan dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan kesetaraan termasuk pembelanjaan Siplah. Dengan begitu, kuat dugaan banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada PKBM.

Salah satu yang diduga bermasalah, yakni PKBM Maharani di Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, tidak seperti yang tercantum dalam laporan Dapodik sebanyak 545 siswa, namun hanya memiliki 5 ruang kelas. Dengan 26 guru dab dua tenaga pendidik.

Salah seorang pengurus yayasan di PKBM Maharani yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika kegiatan Belajar Mengajar diliburkan sementara pada bulan Ramadhan, ditambah ketua yayasan tidak berada di lokasi.

“Libur sampai pertengahan puasa. Kebetulan ibunya (red-pemilik yayasan) sedang ke Jawa,” ujarnya. (Dinar)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version