Buruh
Keringat Murah Buruh Jahit di Perdesaan Kecamatan Panimbang
PANDEGLANG, klikviral.com – Setelah bangun tidur, Muslimah (49th) senang memasak untuk sarapan pagi keluarganya. Ibu dari Enam anaknya itu lantas membangunkan Pauja Intan P. (23th) Samudra Jaki (20th), Sahrul Al Wansyah(17th), Sandra Prayoga(15th), Safira Regina(11th), dan Sahrul Saputra(10th) untuk segera mandi dan sarapan.
Dia kemudian mencuci hingga membersihkan rumah sewa dari debu yang bertebaran. Selesai menjalankan pekerjaan domestik, Muslimah menjalakan pekerjaan kesehariannya yaitu menjahit.
Upah yang tidak menentu, telah memaksa Muslimah ikut bekerja demi dapur keluarganya tetap ngebul.
Muslimah bekerja sebagai buruh jahit rumahan di Perdesaan Kampung Cangkudu Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten. Jumat(06/01/23).
Dia biasanya mulai bekerja pukul 08.00 pagi dan istirahat pukul 12.00 siang. Saat istirahat digunakan untuk makan dan beribadah. Setelah itu dia kembali bekerja hingga sore menjelang. Jika tengah terdesak oleh tuntutan ekonomi seperti membayar rumah kontrakan, membayar hutang, untuk membeli mesin jahit, membayar biaya sekolah anaknya dan tuntutan hidup yang lain, dia biasanya akan kerja lembur sampai larut malam.
Dunia jahit menjahit bukan sesuatu yang baru bagi dirinya. Muslimah termasuk tukang jahit terampil karena pada periode tahun 2007 – 2023-an
Setelah menikah mereka bersama ke Enam anaknya akhirnya memilih sewa Rumah di Perdesaan yang ramai. dibanding menetap di desa tempat mereka dilahirkan, yaitu di kampung Padasuka Desa Citeureup. Muslimah memiliki mesin jahit dari hasil tabungannya selama ia bekerja jadi buruh jasa menjahit yang selama ini Ia tekuni.
Kendala yang dihadapi Muslimah yaitu berkurangnya pelanggan yang datang untuk menggunakan jasa jahit miliknya. Sangat jauh berbeda yang dirasakannya pada saat tahun-tahun sebelumnya.
“Sekarang pelanggan saya yang dulu sering datang ke sini tidak ada lagi, karena sekarang mereka lebih memilih beli baju yang langsung jadi di online dibanding harus ke sini lagi untuk menjahit. Kita tahu sendiri di masa sekarang orang mau beli apa-apa itu serba online, jadi palanggan saya itu semakin hari semakin menghilang,” ujarnya
(YEN/RG)