apdesi
Komitmen Ketua DPC APDESI Kabupaten Serang, Akan Tingkatkan IDM
SERANG, Klikviral.com – M.Mauludin Anwar, Ketua DPC APDESI Kabupaten Serang, beserta jajarannya menyatakan Siap Tingkatkan IDM ( indeks desa membangun ) di kabupaten Serang sesuai dengan arahan dari Ketua Dewan pembina Asosiasi Pemerintahan Desa APDESI Provinsi Banten Andika Hazrumy, yang juga Mantan Wakil Gubernur Banten agar pemerintahan desa, harus meningkatkan IDM ( indeks desa membangun ), hal ini terlihat dalam data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2020 lalu menyebutkan IDM di 4 kabupaten yang ada di Provinsi Banten sudah masuk kategori IDM Berkembang yakni di kisaran angka 0.6626. Keempat kabupaten dimaksud adalah kabupaten tangerang, Serang, Pandeglang dan Lebak,” Kita harus terus memacu pembangunan di desa agar IDM kita bisa masuk kategori IDM maju,” papar Andika dalam acara diskusi usai acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus DPC APDESI Kabupaten Serang masa bakti 2022-2027 di Tenis Indoor Setda Pemkab Serang, Sabtu (3/12/2022).
Ketua DPC APDESI Kabupaten Serang, M.Mauludin Anwar yang juga menjabat dua periode sebagai Kepala Desa Sindanglaya Kecamatan Cinangka, akan mengapresiasi dan melaksanakan apa yang di sampaikan Andika Hazrumy selaku Ketua Dewan pembina Asosiasi Pemerintahan Desa ( APDESI ) Provinsi Banten.
Dikatakan M.Mauludin Anwar, pihaknya bersama jajaran Pengurus DPC APDESI Kabupaten,” konsisten akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat bersama-sama Perangkat Desa untuk membangun berbagai sarana dan prasarana secara berkesinambungan agar IDM ( indeks desa membangun ) khususnya di kabupaten Serang, masuk kategori IDM maju,” kata M.Mauludin Anwar.
Dalam kesempatan ini, M.Mauludin Anwar, beserta seluruh jajaran pengurus DPC APDESI Kabupaten Serang, meminta dukungan dari semua pihak khususnya para kepala desa dan jajarannya, untuk bersama sama, meningkatkan IDM indeks desa membangun,” ajaknya.
Banyak aspek dan indikator untuk meningkatkan kemajuan indeks pembangunan desa, lanjut M.Mauludin Anwar, seperti contohnya, ketersediaan tenaga kesehatan (bidan, dokter dan nakes), askes ke poskesdes, polindes dan posyandu, tingkat aktivitas posyandu serta tingkat kepesertaan BPJS; dan Dimensi pendidikan, dimana yang dilihat dari indikator akses pendidikan dasar SD/ MI kurang dari 3 km, akses pendidikan SMP/ MTs kurang dari 6 km, akses pendidikan SMA/ SMK/ MA kurang dari 6 km, indikator kegiatan PAUD, indikator taman bacaan masyarakat atau perpustakaan desa; dan Dimensi modal sosial, yang dilihat dari indikator kebiasaan gotong royong, keterbukaan ruang publik, terdapat kelompok olahraga, terdapat kegiatan olahraga, keragaman suku atau etnis di desa, indikator bahasa sehari-hari warga desa, tersedianya sarana poskamling di desa, partisipasi warga siskamling.
Dimensi permukiman, yang dilihat dari mayoritas warga memiliki sumber air layak minum, akses warga memiliki air mandi dan mencuci, mayoritas warga memiliki jamban, terdapat tempat pembuangan sampah, jumlah indikator keluarga yang telah memiliki aliran listrik, warga yang memiliki telepon seluler, akses internet di kantor Desa, akses internet untuk warga.
Selanjutnya, Dimensi keragaman produksi yang dilihat dari terdapatnya lebih dari satu jenis kegiatan ekonomi masyarakat. Dimensi perdagangan, akses penduduk ke pusat perdagangan, terdapat pasar desa, terdapat sektor perdagangan (warung minimarket) Dimensi akses distribusi, terdapat kantor pos dan jasa logistic; dan Dimensi akses kredit, tersedianya lembaga perbankan umum dan BPR serta akses penduduk ke kredit. Terakhir, Dimensi lembaga ekonomi, tersedianya lembaga ekonomi rakyat (koperasi) atau BUMDes serta indikator terdapat usaha kedai makanan, restauran, hotel dan penginapan.
Dimensi keterbukaan wilayah, yang dilihat dari indikator terdapat angkutan umum, jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda empat atau lebih serta indikator kualitas jalan desa.
Dimensi kualitas lingkungan, yang dilihat dari indikator pencemaran air, tanah dan udara; dan Dimensi potensi bencana dan tanggap bencana yang dilihat dari indikator kejadian bencana alam, serta upaya atau tindakan terhadap potensi bencana alam.
Terakhir, disampaikan M.Mauludin Anwar bahwa,” Dengan kebersamaan dan kekompakan seluruh stakeholder dan masyarakat bersama-sama Perangkat Desa
Serta pihak terkait lainnya kita optimis IDM ( indeks desa membangun ) khususnya di kabupaten Serang, akan masuk kategori IDM maju,” pungkas M.Mauludin Anwar.
(YEN/RG)