PANDEGLANG, klikviral.com – UPT Puskesmas Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang, Banten rutin melakaanakan Skrining Hipotiroid Kongenital. (SHK) adalah skrining yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita.
Bayi baru lahir yang bisa diperiksa ialah yang berusia 2-14 hari. Tujuan dilaksanakannya skrining ini adalah untuk mendeteksi kelainan hormon tiroid yang menjadi salah satu resiko timbulnya gangguan fisik dan mental dalam masa tumbuh kembang anak. Darah yang diambil ialah sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi kemudian diperiksa di laboratorium.
Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.
IKLAN DPD RI DARI FORUM KOMUNIKASI ANTAR RELAWAN 2024 ( FOKAR24)
UPT Puskesmas Kecamatan Cigeulis sudah mulai melaksanakan Skrining Hipotiroid Kongenital untuk bayi usia 2-14 hari. Untuk warga yang berdomisili di Kecamatan Cigeulis khususnya yang mempunyai bayi usia 2-14 hari sudah dapat melakukan pemeriksaan SHK pada bayinya di UPT Puskesmas Cigeulis pada hari kerja.
Diruang kerjanya H.Endang Mulyadi Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cigeulis mengatakan
” Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang baru lahir. Skrining ini dilakukan untuk mengelompokkan bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita, sehingga bayi mendapatkan penanganan secara cepat dan tidak akan memberikan dampak yang cukup serius terhadap tumbuh kembang bayi,” Urainya