SERANG – Sejumlah aktivis di Kota Serang yang tengah menyoroti berbagai dugaan persoalan SMPN 1 Kota Serang, mengaku tengah membuat dan melengkapi berkas pelaporan ke Aparat Penegak Hukum (APH) untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Erwin Teguh Iman Santoso selaku Ketua Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Keuangan Negara Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) DPW Provinsi Banten mengatakan, saat ini pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti yang ditemukan.
“Bukti sudah ada untung beberapa persoalan, baik masalah dugaan kemahalan harga seragam, PPDB SMP tahun 2024, dan sewa aset negara berupa kantin,” ungkapnya, Selasa (08/10/2024).
Menurut Erwin, berbagai dugaan persoalan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, terlebih soal adanya sewa aset negara yang per tahun mencapai Rp52.000.000. Ditambah dengan kemahalan harga seragam yang mencapai ratusan juta rupiah.
“Kalau ditotal dari beberapa persoalan, tentu sangat besar sehingga memprihatikan. Sebab, ini sudah mencoreng dunia pendidikan,” katanya.
Senada dikatakan aktivis lainya Markani atau kerap disapa Black. Menurutnya, Selain membuat pelaporan dugaan berbagai permasalahan, pihaknya juga mengajak para aktivis dan awak media untuk bersama-sama menyikapi persoalan itu. Bahkan, ia memastikan pekan ini akan melakukan aksi unjuk rasa.
“Selain melaporkan persoalan ini, kami juga akan aksi di Dindikbud dan kantor Walikota Kota Serang menuntut pencopotan Kepsek SMPN1 Kota Serang,” tegasnya. (Dinar)