Daerah
Sukuran Keluarga KESTI TTKKDH Padepokan SEMAR MESEM Mandalawangi Pandeglang
PANDEGLANG, klikviral.com – Acara sukuran keluarga KESTI TTKKDH Padepokan SEMAR MESEM Mandalawangi Pandeglang, di sambut dengan gembira dan meriah oleh warga dan para tamu undangan yang hadir sangat banyak dari beberapa perguruan yang ada di Kecamatan Mandalawangi.
Acara peresmian dan sukuran padepokan SMAR MESEM Di selenggarakan di PADEPOKAN SEMAR MESEM, Ketua Sujana DPC Kesti TTKKDH Kecamatan Mandalawangi, tepatnya di Kampung Sindang asia Angling darma,Desa Sirnagalih, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang . Senin (23/10/2022)
Turut hadir guru besar dari beberapa Ksapuahn Pusat DPP Kesti TTKKDH yakni Abah, Muhamad Sahroni Mandala Dan di hadiri ketua DP KESTI TTKKDH .H.Wahyu Nurjamil,& juga dihadiri para tamu undangan Para ketua DPC/pengurus Tiap DPC &Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda,serta Anak-anak didik pencak silat.
Abah Muhamad Sahroni mandala selaku Kasepuhan DPP dan penasehat dalam sambutannya menyampaikan , yang melaksanakan keceran ini dan Alhamdulillah pada tahun ini kami adakan di Kampung Sindang Asiah Angling darma, adapun keceran dimulai terlebih dahulu oleh Tokoh -tokoh dan dilanjutkan seterusnya kepada para tamu undangan,anak didik pencak silat dan semua yang hadir pada acara keceran ini.imbuhnya
Pencak Silat Lokal Bersama Membangun Negeri
Keceran Pencak Silat Kesti TTKKDH Banten Untuk Indonesia
“Didalam KESTI TTKKDH mempunyai resiko besar karena talek dan sumpah itu harus di taati,kalau memang sumpah dan talek tidak di taati itu akan bahaya karen melanggar kepada aturan dan pelaturan,aturan KESTI TTKKDH itu mempunyai dua membacakan dua kalimat syahadat awalnya dan itu harus di taati oleh kita sendiri,maka dari itu saya mohon maaf kepada semua tokoh -tokoh yang ada dan yang hadir kepala Desa ini saya sengaja saya undang dan Alhamdulillah semua mudah-mudahan di kasih hikmah dan barokah kesehatan oleh Allah SWT, dan kita sekarang doakan tokoh yang sudah meninggal. tegasnya
Kasepuahan Abah Sahroni Menyampaikan Keluarga KESTI TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan Cimande sehingga sampai saat ini budaya leluhur masih terus terjaga dan lestari Kelid, Tari Kolot, Urutan dan Keceran, dari sejak cimande berdiri ratusan tahun silam, masih ada sampai dengan saat ini, sebagai bukti para penerusnya benar–benar menjaga tradisi,” ujar Kasepuhan Abah Sahroni mandala
Adapun Keceran, merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap terjaga sampai dengan saat ini. Keceran adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande. Diantaranya tradisi Tetes Mata ( Keceran ) khas Cimande.
Kesempatan ini akan menjadi ajang silaturahmi para pesilat dari lintas aliran maupun para pelaku budaya. Keceran.
Untuk diketahui, tradisi keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut. Usai ditetesi air khusus tersebut,
Terakhir keceran ini ditutup dengan aksi pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat.
Suheli – Dn