banten
Biaya Pembelian Seragam SMPN 1 Kota Serang Diduga Kemahalan
SERANG – Biaya pembelian seragam sekolah para siswa/siswi SMPN 1 Kota Serang diduga kemahalan. Pasalnya, harga yang dikenakan lebih mahal dua kali lipat dari pasaran.
Berikut harga seragam yang ditetapkan SMPN 1 Kota Serang
Baju putih biru (1 set) sebesar Rp255.000
Baju Batik SMPN1 Kota Serang Rp170.000
Baju batik Kota Serang Rp125.000
Celana/Rok Putih Rp150.000
Celana/Rok Hitam Rp150.000
Baju Pramuka (1 set) Rp285.000
Baju Muslim atasan Rp175.000
Baju olahraga (1 set ) Rp175.000
Atribut SMPN 1 Rp75.000.
Gunawan, salah seorang warga Kota Serang mengaku terkejut dengan harga tersebut. Pasalnya, harga tersebut jauh lebih mahal dibanding harga seragam sekolah di toko – toko. Bahkan harga itu diakui bisa mencapai dua kali lipat.
“Kalau beli di toko, tambah dikit lagi bisa dapat dua,” ujarnya, Kamis (03/10/2024).
Dikatakan Gunawan, jika harga tersebut beralasan karena seragam dijahit oleh tailor, disebut masih kemahalan. Menurutnya, seharusnya pihak sekolah mempersilahkan para Walimurid agar membeli masing-masing untuk seragam yang tersedia di toko. Karena hal itu dijamin lebih terjangkau.
“Di tailor jika banyak tentu harganya bisa lebih murah dibanding menjahit sendiri. Dan kalau alasannya mempermudah dengan mengkolektif, justru menjadi beban karena lebih mahal. Biarkan saja beli masing-masing untuk seragam yang ada di toko biar lebih murah,” ungkapnya.
Salah satunya yakni, lanjut Gunawan. Untuk baju putih biru (1 set) ia meyakini tidak smpai Rp150.000. ada yang Rp90.000 sampai Rp120.000. Sementara sekolah mematok harga Rp255.000.
“Apalagi untuk seragam Pramuka, saya yakin satau stell dibawah Rp.200.000,” katanya.
Untuk itu, ia meminta agar pihak SMPN1 Kota Serang dapat mengevaluasi biaya pembelian seragam yang dianggap kemahalan, karena hal itu dapat membebani para orang tua.
“Itu surver harga nya dimana. Sebaiknya dievaluasi lagi harga seragamnya,” ungkapnya.
Terpisah, salah seorang aktivis di Kota Serang, Asep Syahrurozi mengaku sangat menyayangkan adanya sekolah yang menjual seragam, sementara banyak tersedia di pasaran.
“Kalau batik sekolah dan baju olahraga itu mungkin tidak masalah, karena biar sama. Tapi untuk baju putih biru, Pramuka, dan celana putih maupun hitam, banyak dipasaran. Kenapa harus beli di sekolah,” katanya.
Menurut Asep, meskipun pihak sekolah berdalih pembelian seragam dilakukan oleh koperasi sekolah, hal itu tetap menyalahi aturan. Belum lagi kami menduga motifnya jelas hanya mencari keuntungan, terlebih diduga kemahalan,” jelasnya.
Untuk itu, Asep mengaku pihaknya akan memastikan harga tersebut dengan meminta klarifikasi pihak sekolah. Jika benar terbukti, ia akan langsung melaporkan persoalan itu kepada aparat penegak hukum guna ditindaklanjuti.
“Kami akan minta keterangan pihak sekolah. Kalau benar, tentu kami laporkan, karena ada kemahalan harga dan menyalahi aturan pihak sekolah menjual seragam,” tegasnya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala SMPN 1 Kota Serang tidak berada di sekolah. (fer)