banten
Kadishub Banten Bungkam Saat Dikonfirmasi Soal Proyek Saum Yang Diduga Bermasalah
SERANG,klikviral.com – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Banten Tri Nurtopo bungkam kepada awak media saat dikonfirmasi mengenai proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) tahun 2018 pengadaan Bus, dan halte yang dibangun sejak 2022 diduga bermasalah. Hal tersebut membuat sejumlah kalangan menguatkan dugaan permasalahan yang ada.
Salah seorang aktivis di Kota Serang, Aji mengatakan, dengan bungkamnya Kepala Dishub kepada awak media, hal itu semakin menguatkan dugaan permasalahan. Sebab, dengan begitu, sekolah Dishub tidak ingin menjelaskan permasalahan yang sebenarnya kepada publik melalui media.
“Kalau bungkam, ini jelas ada apa. Sebab, jika merasa benar dan tidak ada masalah, seharusnya bisa terbuka kepada media, dan menjelaskan yang sebenarnya,” ujarnya.
Senada dikatakan aktivis lainnya, Asep Syahrurozi. Ia sangat menyayangkan persoalan tersebut. Sebab, dengan diam nya Kepala Dishub Banten, akan membuat informasi awal menjadi bola panas yang liar.
“Kalau pejabat yang berwenang saja tidak mau menjelaskan persoalan yang sebenarnya, lantas informasi yang tersebar semakin menguat kalau memang terjadi banyak persoalan pada proyek Saum ini,” ungkapnya.
Untuk itu, baik Asep maupun Aji, mengaku akan membentuk koalisi bersama para aktivis lainnya untuk melakukan aksi Unjuk Rasa (Unras), menuntut mundurnya Kepala Dishub Banten dari jabatan, dan persoalan tersebut segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami mengajak seluruh aktivis yang ada untuk bersama-sama turun ke jalan menyuarakan aksi, menuntut Kadishub Banten dicopot dari Jabatan, dan menyerahkan Laporan Pengaduan (Lapdu) yang telah dibuat agar segera ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH),” tegas kedua aktivis ini.
Sebelumnya diberitakan Proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) sejak tahun 2018 pengadaan Bus, dan halte yang dibangun sejak 2022 diduga bermasalah. Sebab, hal itu dianggap pemborosan tanpa perencanaan yang jelas, sehingga tidak digunakan bahkan menjadi mangkrak.
Salah seorang aktivis di Kota Serang, Aji mengaku pihaknya mempertanyakan perencanaan proyek tersebut karena dianggap telah menghamburkan uang negara untuk pengadaan bus dan pembangunan halte yang nilainya mencapai Miliaran Rupiah, namun tidak dapat terpakai.
“Ini contoh kebobrokan Dishub Banten. Proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) yang sejak tahun 2018 sudah punya bus, dan halte terpantau yang dibangun sejak 2022, sampai hari ini tak ada yang beroperasi. Bus mangkrak, halte kosong, dan uang rakyat dibakar sia-sia,” ujarnya, Jumat (21/03/2025).
Menurut Aji, jika hanya menjadi pajangan, percuma dianggarkan karena tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya.
“Buat apa dianggarkan pengadaan bus ini yang berjumlah dua unit dengan nilai sekitar Rp.1,6 Miliar pada APBD Tahun 2018 kalau tidak dioperasionalkan, dan hanya jadi etalase calon besi rongsokan di halaman Kantor Dishub Banten. Dan buat apa dibangun nya halte dari Parung, Kota Serang sampai titik kampus Untirta di Palima, hanya dijadikan penghias pinggir jalan tanpa aktivitas untuk peruntukannya,” jelasnya. (Dinar)
