Daerah
Perjuangan Nelayan Mengais Rezeki di Perairan Pulo Liwungan
PANDEGLANG, klikviral.com – Menjadi nelayan memang tidak lah mudah. Bagaimana tidak? Selain harus gigih dan pandai bersyukur, nelayan juga dituntut harus mampu membaca situasi dan melihat potensi ikan di perairan. Ya, karena perairan menjadi sumber mata pencaharian mereka untuk bisa mengais rezekinya.
Kondisi cuaca ekstrem lautan membuat sejumlah nelayan di Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kebupaten Pandeglang, Banten. tidak bisa pergi melaut untuk menangkap ikan. Namun, hal itu bukan menjadi halangan bagi nelayan dalam mengais rejeki demi menyambung hidup sehari-hari.
Entong(64th) salah satunya seorang nelayan yang sudah merasakan pahit manisnya sebagai nelayan dari masa muda ini, tak kenal menyerah demi mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi keluarganya. Sebagai tulang punggung, pria 64 tahun yang berprofesi sebagai nelayan laut dan sungai ini tetap semangat diusia yang sudah tak muda.
Bermodal pengalaman yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi nelayan, dirinya pun mencoba keberuntungan mengais rezeki di perairan laut. Aktivitasnya tentu tak jauh dari memasang jaring untuk menangkap ikan di laut Pulo Liwungan
Butuh waktu sekitar 10 Jam Melaut, Ternyata Begini Cara Nelayan Bagan Menangkap Ikan. Bagan menjadi salah satu tumpuan mata pencaharian para nelayan di Pesisir Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten.. Alat tangkap ikan tradisional yang mirip seperti rumah kecil terapung itu dipakai oleh para nelayan untuk menjaring ‘cuan’ di tengah laut.
Diketahui, bagan terbuat dari bambu yang disusun sedemikian rupa agar bisa mengapung di tengah laut. Biasanya, bagan berbentuk segi empat, sementara di bagian bawahnya dipasang jaring atau waring.
Pada keempat sisi bagan tersebut terdapat bambu yang menyilang agar bagan itu bisa kokoh berdiri. Sementara, di tengahnya ada bangunan rumah sederhana berfungsi sebagai pelindung, menaruh lampu dan memantau ikan.
Entong(64th) nelayan bagan di Pulo liwungan menceritakan bagaimana proses mencari ikan menggunakan bagan ini. Ia bersama kru 4-5 orang harus menempuh 2-3 mil ke tempat lokasi biasa ikan berkumpul.
“Kita biasa mulai tangkap ikan pakai bagan ini malam, sekitar jam 7 malam sampai jam 5 subuh. Kita bawa bagan ini pakai perahu nelayan ke tengah laut,” ujarnya. Senin(26/6/2023)
Dia mengungkapkan ketika sampai ke lokasi penangkapan maka lampu sorot dinyalakan untuk menarik perhatian ikan. Jaring biasa tidak langsung diturunkan hingga tiba saat ikan terlihat berkumpul di area bagan.
Nantinya, bagan tersebut akan bekerja secara pasif menarik ikan untuk masuk dalam jebakan rumah ikan atau jaring yang disiapkan. Setelah ikan berkumpul di jaring bagan, ia menggunakan mesin yang dibantu genset untuk menarik ikan tersebut.
Dalam semalam, bagan apung Entong (64th) biasa menjaring beberapa kali dengan target jenis ikan teri Selain itu, ada juga ikan tongkol dan layang serta berbagai macam jenis ikan laut.
(YEN/RG)
