serang
Warga Menggelar Aksi Demo di Depan Kantor Desa Pudar
SERANG,klikviral.com-Warga Desa Pudar menuntut dana bantuan CSR dari Perusahaan PT Charoen Pokphand untuk dibagikan secara tunai/ RW dan minta dibubarkannya kepengurusan karang taruna karena tidak transparansi dalam penggunaan anggaran Pemerintah Pusat maupun Anggaran Dana Desa (ADD), Tegakan kedisiplinan perangkat Desa dan butuh Kades yang mandiri.
Massa aksi yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa Pudar Bersatu langsung membentangkan pamflet yang berisikan tuntutan – tuntutan aksi serta orasi.di Kampung Leuwisaid,Desa Pudar, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang.Senin (21/8)
Dalam orasinya, Dahlani selaku Perwakilan Forum Masyarakat Desa Pudar Bersatu menyampaikan,Terima kasih atas kehadiran serta partisipasi warga masyarakat Desa Pudar.
“Dalam kegiatan aksi unras pada pagi ini yang mana kita akan menuntut terkait dana CSR yang diberikan Perusahaan kepada Desa,” ucap Dahlani
“Dana CSR yang diberikan oleh Perusahaan kepada pihak Desa tidak transparan. Dan manfaat dari CSR tersebut tidak dapat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya
“Kami meminta agar CSR bisa diberikan secara tunai kepada masing-masing RW supaya dana tersebut bisa terealisasikan dengan baik serta transparan. kemudian bubarkan kelompok Karang Taruna atau segera gantikan Kepala Desa Pudar dengan yang baru,” jelasnya
“Dalam kegiatan aksi unras siang ini, kami hanya ingin meminta sesuai dengan tuntutan yang kami inginkan khususnya terkait dana CSR dari Perusahaan sampai saat ini dalam penggunaan dana CSR yang dikelola oleh pihak Desa Pudar tidak transpara,” harapnya
Lebih lanjut,Kami sepakat dengan masyarakat Desa Pudar untuk dana CSR supaya dibagikan secara tunai dan dikelola per RW supaya dana tersebut bisa terealisasikan secara transparan,” imbuhnya
Pada kesempatan yang sama, Maksum selaku koordinator aksi menyampaikan, Mengenai permasalahan CSR pada tahun 2020, CSR yang diberikan oleh pihak perusahaan PT. Charoen Pokpan direalisasikan dengan berupa bentuk barang,namun setelah dibawah kepemimpinan Kepala Desa yang baru dana CSR diberikan secara tunai.
“Tahun 2022 dimana saat itu saya sendiri masih bergabung dengan kelompok Karang Taruna,dana CSR yang diberikan pihak Perusahaan tidak terealisasikan dengan baik,” jelasnya
“Pada intinya, kami ingin dana CSR bisa diberikan secara tunai kepada masing – masing RW. Agar dana tersebut bisa terealisasikan dengan transparan,” tegasnya
Selanjutnya mengenai kedisiplinan perangkat Desa juga menjadi masalah. “Sering kali kami dapatkan kantor pemerintahan Desa tidak disiplin dalam beraktifitas, seperti jam operasional yang seharusnya pukul 07.00 Wib kantor Desa sudah operasional,” ungkap Maksum
“Kami juga meminta agar pihak Desa membubarkan kelompok karang taruna karena di setiap kegiatan pembangunan Desa, kelompok karang taruna tersebut terlalu mengikut campurkan kegiatan pembangunan Desa,dan dikelompok tersebut terdapat anggota Polri yang ikut dalam karang taruna tersebut,” tegas Maksum
Aksi Demo ini mendapat tanggapan dari Camat Pamarayan untuk mencoba dimediasikan. Namun dalam audiensi tersebut belum menemui titik temu,dan selanjutnya akan dilaksanakan pertemuan kembali Rabu, 23 Agustus yang akan dihadiri warga masyarakat Desa Pudar, pihak Muspika Kecamatan Pamarayan, perangkat Desa Pudar, dan Manajemen PT. Charoen Pokpand Desa Pudar terkait pembahasan realisasi CSR Tahun 2023.
Suheli -RG
