banten
Proyek Saum Dishub Banten Diduga Bermasalah
Published on
SERANG,klikviral.com – Proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) sejak tahun 2018 pengadaan Bus, dan halte yang dibangun sejak 2022 diduga bermasalah. Sebab, hal itu dianggap pemborosan tanpa perencanaan yang jelas, sehingga tidak digunakan bahkan menjadi mangkrak.
Salah seorang aktivis di Kota Serang, Aji mengaku pihaknya mempertanyakan perencanaan proyek tersebut karena dianggap telah menghamburkan uang negara untuk pengadaan bus dan pembangunan halte yang nilainya mencapai Miliaran Rupiah, namun tidak dapat terpakai.
“Ini contoh kebobrokan Dishub Banten. Proyek Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) yang sejak tahun 2018 sudah punya bus, dan halte terpantau yang dibangun sejak 2022, sampai hari ini tak ada yang beroperasi. Bus mangkrak, halte kosong, dan uang rakyat dibakar sia-sia,” ujarnya, Jumat (21/03/2025).
Menurut Aji, jika hanya menjadi pajangan, percuma dianggarkan karena tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya.
“Buat apa dianggarkan pengadaan bus ini yang berjumlah dua unit dengan nilai sekitar Rp.1,6 Miliar pada APBD Tahun 2018 kalau tidak dioperasionalkan, dan hanya jadi etalase calon besi rongsokan di halaman Kantor Dishub Banten. Dan buat apa dibangun nya halte dari Parung, Kota Serang sampai titik kampus Untirta di Palima, hanya dijadikan penghias pinggir jalan tanpa aktivitas untuk peruntukannya,” jelasnya.
Sementara, ketika diminta informasi oleh pihaknya, lanjut Aji. Dishub Banten melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) hanya memberikan jawaban agar pihaknya membuka link website yakni
Aji mengaku pihaknya sangat menyayangkan sikap Kepala Dishub Banten yang diduga tidak memiliki perencanaan yang baik. Untuk itu, Ia meminta agar pejabat tersebut dicopot dari jabatannya.
“Kadishub Banten ini seperti tidak punya rencana yang bermanfaat bagi masyarakat. Jika begini, sebaiknya segera diganti saja,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dishub Banten Tri Nurtopo ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapan mengenai dugaan permasalahan tersebut. (Dinar)
Continue Reading
You may also like...
Related Topics:

Click to comment