Daerah
Tradisi Bubur Suro Guyubkan Masyarakat Desa Citeureup
PANDEGLANG, klikviral.com – Bubur suro menjadi hidangan khas penuh makna saat menyambut tanggal 10 Muharam. Masyarakat Kampung Lebakbuah Rt 02 Rw 02 Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang, Banten. Bergotong royong membuat makanan tersebut lalu didoakan dan dimakan bersama. Sabtu(29/7/2023)
Bulan Muharam sangat spesial bagi umat Islam karena dirayakan sebagai pergantian tahun. Pada hari ke-10 bulan Muharam, umat Islam merayakan hari Asyura yang disunahkan menjalankan puasa.
Masyarakat Desa Citeureup memperingati hari Asyura di antaranya dengan membuat bubur asyura atau biasa disebut bubur suro. Tradisi memasak bubur suro semakin langka, namun warga kampung di Lebakbuah Desa Citeureup masih melestarikan tradisi ini.
Warga setempat terus menjaga tradisi tersebut agar tidak hilang. Sebab budaya ini penuh makna dan mengandung filosofi baik. Antara lain mempererat silaturahmi, mendoakan alam dan seisinya, khususnya untuk keselamatan dan kesejahteraan warga.
Untuk memasak bubur suro, prosesnya sejak pagi hingga beberapa jam dengan cara gotong royong oleh warga, terutama ibu-ibu. Bahan baku yang dimasak adalah beras, kacang tanah, jagung, ketela, singkong, talas direbus dan diaduk secara terus menerus hingga tercampur rata.
Salah satu warga Kampung Lebakbuah Nur, mengaku senang bisa berpartisipasi langsung dan mendapatkan bubur suro secara gratis yang dibagikan oleh panitia. Ia sengaja datang bersama keponakannya untuk menyaksikan proses pembuatan Bubur Suro yang menjadi tradisi tahunan di Desa Citeureup Khususnya.
“Alhamdulillah senang bisa dapat seporsi bubur suro, walaupun tadi susah banget dapetinnya karena harus berdesak-desakkan dengan puluhan warga yang hadir. Semoga tradisi ini tetap ada dan bisa terus dilestarikan,” pungkasnya
(YEN/RG)
